Friday, March 23, 2007
Jadi Kolektor Sekaligus Investor
Jalur yang dipilih Pengurus Nahdlatul Ulama cabang Sidoarjo, Jawa Timur, dalam mengembangkan koperasinya bisa disebut cukup menggiurkan. Meski dihebohkan soal haram dan halal, para kiai pengurus koperasi An-Nahdiliyah itu menjadi pelanggan setia produk emas keluaran Questnet International Ltd. Perusahaan yang berpusat di Hong Kong ini mengeluarkan emas, jam, dan medali dalam bentuk/gambar tertentu dengan jumlah terbatas. Karena itulah yang menjadi sasaran utama adalah para kolektor.
Selain itu Questnet juga menawarkan imbalan bagi pembeli yang bersedia melakukan promosi atau menarik pembeli baru lainnya. Di samping tentunya, si pembeli juga tetap menjadi pelanggan setia. Semakin banyak pembelian dari jaringan Anda, semakin bertimbun keuntungan di tangan. Inilah yang membuat para kiai NU itu juga ramai-ramai menjadi pembeli setia. Namun benarkah demikian mudah uang bisa didapat?
Domingo L. Manuel, Regional Country Manager Questnet di Indonesia, mengungkapkan pihaknya memang memberikan imbalan kepada pelanggan yang secara sukarela melakukan promosi produknya kepada siapapun. Jika tidak mencari pelanggan atau melakukan promosi, yang bersangkutan tidak mendapat imbalan. Namun Questnet tak mewajibkan hal itu kepada setiap pembeli. "Sebagian besar pelanggan Questnet adalah kolektor, dan tidak semata-mata mengejar imbalan," ujarnya.
Dengan program retail sales compensation itu, ia menyebutkan sistemnya bukanlah pola multi level marketing (MLM) yang pernah naik daun di negeri ini. Dalam Questnet, kata dia, tidak ada keanggotaan, dan tidak ada kewajiban untuk melakukan pembelian secara terus menerus. Selain itu produknya juga sangat berbeda. Questnet menjual beragam produk koleksi yang berkaitan dengan pengumpulan mata uang, peringatan/perayaan, unik dan langka. Berhubung bukan MLM, dalam perusahaan ini tak ada istilah downline.
Soal keuntungan, pria asal Filipina ini menyebutkan akan bisa dikantongi jika Anda berhasil mengumpulkan 10 orang yang berminat membeli produk dari perusahaan ini. Belanja ke-10 orang itu pun harus sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.
Domingo Manuel menyebutkan imbalan akan diberikan jika penjualan produk mencapai kelipatan lima hingga 30. Penggunaan kelipatan itu untuk mempermudah hitungan. Keuntungan yang bisa dikantongi antara 400 - 2.400 dolar AS. "Secara sederhana, hak timbul setelah customer mempromosikan 10 produk. Cara perhitungan ini untuk mempermudah pemberian imbalan saja," ungkapnya.
Setelah pembelian, secara adminsitratif database Questnet di Hong Kong akan mencatatnya. Baru Anda mendapat keuntungan. "
Begitu gebyarkah gemerlap dunia para pembeli koin ini sehingga orang memang patut berduyun-duyun menjadi pelanggan? Teddy Fardiansyah, konsultan sekaligus pengamat investasi dan keuangan, menyebutkan keuntungan hanya bisa diperoleh jika pembeli memang mempunyai jiwa pemasaran.
Dia melihat konsep yang ditawarkan Questnet sebenarnya sama dengan multi level marketing. "Walaupun mereka bilang beda. Tapi kan kan harus beli dulu koin emas seharga 800 dolar AS!" cetusnya.
Di Questnet, lanjut Teddy, memang tidak ada pangkat-pangkat seperti MLM di Amway. Namun ia menilai tujuannya tetap sama, kalau pembeli mempunyai jaringan luas baru bisa mengantongi hasil.
Bagi orang yang bisa mencari calon pembeli dalam jumlah, pola ini memang bisa menguntungkan. Namun bila hanya membeli produk itu lantas didiamkan, pembeli malahan rugi. "Mending beli di toko emas sesuai dengan nilai 800 dolar AS tadi. Soalnya belum tentu koin 800 dolar AS itu beratnya sesuai dengan harga di pasar!" ungkap Teddy.
Ia menambahkan berdasarkan pengakuan Questnet, biaya pembuatan produk senilai 800 dolar AS itu hanya 300 dolar AS. Artinya, pada tahap awal perusahaan ini sudah mendapat untung 500 dolar AS. Sedangkan pembeli baru mendapat imbalan 400 dolar AS kalau bisa mendapatkan lima pasang pembeli alias 10 orang.
Kalau dilihat secara mudah, dengan membeli emas ini memang akan mudah dijual lagi di masa datang. Namun benarkah nilai emas itu sesuai dengan harganya yang 800 dolar AS itu? "Inilah namanya investasi yang disebut collectible," ujar Teddy.
Jika perusahaan multinasional ini mengeluarkan koin Bung Hatta, Paus Paulus II, Bunda Teresa, harapannya tentu bisa collectible seperti emas. Semakin lama kian langka, sehingga harganya pun akan makin mahal. "Jadi ada potensi gain dari keantikan, keunikannya. Memang berbeda MLM, tapi prinsipnya sama. Pertama, emasnya bisa dijual lagi kalau tidak mau jadi downline. Kalau di MLM barang-barangnya kan tidak bisa dijual lagi dan usang," papar pengajar pada sejumlah perguruan tinggi ini.
My Page : http://kartono.myqnet.biz/
My Site : http://www.qi-ltd.com & http://www.quest.net
My Blog : http://dara-jelita.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment